Cinta, Apa Kabarmu?

Cinta..

Apa kabarmu disana, hari-hari terasa semakin berat saja. Kepalaku pun semakin berat, sangat berat malah. Entah itu tentangmu, tentang koas ku nanti, tentang bertahan dalam situasi ekonomi yang sulit, tentang rencana-rencanaku di masa depan, tentang asa-asa untuk memenangkan lomba yang kuikuti, tentang harapan-harapan pasti, tentang duka, tentang pengabdian, tentang ayah, ibu, teman, sahabat. Banyak hal, aku memikirkan banyak hal, dipusingkan oleh beragam masalah, namun aku masih memikirkanmu, mencintaimu.

Cinta..

hidup ini semakin menyesakkan saja. sesak oleh sabab musabab yang tak pernah jelas adanya. sesak oleh pola pikir negatif yang melelahkan. Cinta, haruskah kita menyerah demi kebahagiaan atau bertahan demi kebahagian, aku benar-benar bingung. Aku ingin duduk sendiri, merenung, berpikir, meresapi bulir demi bulir kenangan yang telah kita lewati, namun tetap tak ku temui jawabannya. Cinta, aku bingung sekali.

Cinta..

Beri aku kepastian tentang masa depan karena aku begitu ragu. Apakah masa depan itu? pentingkah dia? apakah ada hubungan antara bahagia dan masa depan? lantas kenapa mereka sepertinya tidak sejalan? cinta, seindah apapun masa depanku nanti mampukah ia indah tanpa tawamu? tanpa senyummu? tanpa hadirmu?.Oh, aku benar-benar kosong saat ini. Aku tak mampu berfikir jernih, bahkan untuk mengubah sudut posisi ke arah yang lebih baik.

Cinta..

aku begitu membenci masa lalu, bukan masa lalu mu. Namun, masa laluku. Aku benci atas apa yang pernah aku lakukan di masa lalu. Masa laluku menyakitimu, bukan satu, banyak. Hingga tak mampu kau tolerir satu persatu. Cukup sedikit tekanan dariku, kau akan meledak. Aku takut kau tak mampu bertahan, aku takut kau kehilangan akal sehatmu, aku takut kau tersakiti lebih jauh. Aku bisa apa? haruskah aku egois, mempertahankanmu demi cintaku, atau berkorban.. Meninggalkanmu karena cintaku. aku tak sanggup hidup tanpamu, tapi aku juga tak mampu melihat kau menderita lebih jauh lagi, karena aku. Cinta. aku benar-benar bingung sekarang, dan aku tahu kamu jauh lebih bingung. Aku tak bisa bertanya apa yang kau inginkan, kau tak punya jawaban, kau tidak bisa memutuskan.Cinta, beri aku jawaban, aku harus apa...

Cinta..

jangan pernah berfikir aku bahagia dengan keputusanku. jangan pernah menanggapi seperti itu. Aku juga sama. dalam posisi sulit. aku juga menderita entah apapun itu sebabnya. jika kau tanya apa yang paling aku inginkan tentu saja jawabannya memilliki masa depan yang bahagia denganmu. Cita-cita yang indah, mungkinkah itu menjadi suatu keniscahyaan? haruskah kita menunggu dan kau menjadi jauh lebih menderita lagi untuk mendapatkan jawabannya? mampukah kamu? mampukah aku?mampukah hati?

Cinta..

aku pernah bertanya pada angin, pada bintang, pada langit dan juga pada Tuhan. satu pertanyaan yang saat kutanyakan hanya akan semakin buatku terdiam. "mengapa kita bisa saling mencintai?". Cinta, aku tak bisa menyalahkanmu atas apa yang telah terjadi, tapi, jika kau mau menyalahkanku , itu pilihanmu. Aku pernah menyalahkan sesuatu yang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan diri sendiri, menyalahkan kamu, menyalahkan takdir, hasilnya aku sama sekali tak merasa lebih baik saat aku menyalahkan. akhirnya aku meninggalkan perilaku menyalahkan, aku mencoba menerima, menerima apa yang terjadi sebagai suatu bahan pembelajaran, menerima apa yang terjadi untuk disyukuri..

Cinta..

bukankah orang yang bahagia itu adalah seseorang yang mampu memaafkan orang lain dan dirinya sendiri?

seseorang yang mampu memperbaiki diri dan belajar dari kesalahan. Cinta, aku ingin sekali bahagia dan aku ingin sekali kamu bahagia. Cinta, maafkan aku. Maafkan aku karena kebahagiaan yang aku janjikan tak pernah ada. Maafkan aku bila selama ini yang ku beri cuma tangis dan air mata. kamu lelahkan? aku juga? kita harus bagaimana, bisa kau arahkan aku untuk temukan jawabannya?

Cinta..

aku sering menyakitimu, malah terkadang kasar, atau merutukimu karena telah melukai perasaanku. kita hancur. sama-sama hancur, dan aku menyesal pernah menjadi seseorang yang begitu tidak dewasa. Detik ini aku bilang aku tidak cinta, sementara hatiku tersiksa menyembunyikan dusta itu. Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu sementara semenit saja tiada kabar berita dari dirimu aku langsung hilang asa. Cinta, kau luar biasa dimataku dan selamanya akan kunilai seperi itu.

Cinta..

aku mengerti. Saat emosi kita bertransformasi menjadi sesuatu yang bukan kita lagi. dan aku yakin apa yang kita debatkan saat emosi bukan berasal dari hatimu atau hatiku, melainkan dalih-dalih palsu untuk memuaskan ego dan nafsu semata. Cinta, aku tidak buta. Aku bisa melihat cinta dan kau pasti juga bisa melihatnya

Cinta,.

bila kita tidak bersama kelak, dan ternyata kau tidak mampu untuk bersamaku lagi. Berjanjilah padaku, kau tak akan terbelenggu oleh sakit yang mengukungmu, berjanjilah padaku kau akan merubah paham mereka yang merasa berhak melakukan hal yang sebenarnya tak pantas mereka lakukan. Cinta berjanjilah kau akan bahagia,. berjanjilah. Berjanjilah kau akan lupakan aku untuk cintamu yang baru dan setelah itu baru aku akan melakukan hal yang sama. Meski nanti aku tak disisimu lagi, percayalah aku selalu mendukungmu, menyayangimu dan mencintaimu sepenuh hati, Meski nanti kau tak melihatku lagi dan merasakan perhatianku, percayalah aku tak akan pernah pergi mengabaikanmu dan percayalah aku tak pernah menyumpahimu dengan suatu yang buruk. aku juga terluka saat kau terluka, aku juga bahagia saat kau bahagia. Mungkin sedikit susah pastinya melihat kau bahagia dengan cinta yang baru, namun akan aku usahakan, karena aku cinta. Cinta maafkan aku karena aku pernah merasa pantas untuk memilikimu. Maaf..