Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2014

Disaat yang lain pergi kamu tetap disini, terima kasih

Aku menyadari kekurangan kita, yang terkadang membuatku frustasi dan ingin menyerah akibat kerisauan yang mendalam, ya, aku takut perbedaan ideologi, budaya, serta latar belakang keluarga kita tak mampu menjamin kebahagiaan keluarga kecil kita ke depan kelak.  Aku tipe pemikir dan pencemas. Begitu juga kau. Tapi semakin lama hubungan ini terjalin semakin aku melihat perubahan darimu. Ya sayang, kau menjadi semakin dewasa dan matang. Diam-diam hatiku meragu untuk pergi dan merelakanmu pada gadis manapun di dunia ini.  Di saat aku terjatuh dan gagal, kau yang pertama kali mengulurkan tanganmu, mengajakku berdiri. Aku tahu, keluargaku akan melakukan hal yang sama, tapi aku tak pernah menceritakan apapun masalahku pada keluarga karena kau tahu sudah cukup mereka dipersulit oleh keadaan dan aku tidak mau menambah beban mereka dengan masalahku.  Mulailah, ketika cobaan menderaku bertubi-tubi, disanalah kau berdiri, menawarkan beragam keindahan supaya aku bisa tersenyum lagi. Bi

Mereka (Sahabat Koas) yang menemaniku berpetualang di RSUDZA

Menceritakan mereka ibarat menuliskan kata sakral dengan tinta emas yang mahal, harus sangat hati-hati agar goresannya sempurna. Bersama mereka bagaikan pengkristalan. Momen abadi yang tak pernah terakhiri. Tuhan memilihku untuk hadir dalam catatan kehidupan mereka. Melewati ratusan hari yang mungkin  berakhir beberapa bulan lagi. Masing-masing lepas dari ikatan untuk berjuang dengan masa depan kami sendiri-sendiri meski aku yakin.Akan selalu ada benang yang mengikat kami.. jalinan persahabatan yang ku harap tetap kuat sejauh apapun kami berpencar. Karena koneksi ada di hati bukan tekhnologi. Karena kebersamaan tak mutlak hanya dalam bentuk tegur sapa atau berjumpa bisa juga dengan saling mendoa. Ratusan hari aku lewatkan bersama mereka dan hari ini tak ada sesal memilih kereta yang ku tumpangi ini. Kereta yang membawaku dalam stasiun stasiun penuh warna. Rel demi rel kami lalui dan kami tahu belum saatnya menyerah. Jalan keluar masih sangat panjang dan akan terus panjang hingga k

Tuhan Ini air mataku Tak pernah Palsu

Tuhan.. Hari ini aku ingin bercerita.. Tentang rindu yang di bawa  matahari saat gelap menenggelamkannya pergi. akankah Kau kirimkan bulan sebagai pengganti. Serta bintang tuk hiasi langit gelap ini? Tuhan.. Hari ini keluh kesah ku adu Hati kelu yang berharu biru menanti cahaya pagi yang bisu bercumbu dengan hidup yang tak mau tahu Hari ini aku adalah aku dan selalu menjadi aku tapi ke depan tolong bantu aku miliki hidup baru beri cahaya bagi keluargaku... Tuhanku.. mungkin aku tak bisa jadi matahari tapi cukup aku jadi Lampu bagi orang yang ku cinta kemudian hari Tak sanggup kulihat dua makhluk yang ridha mereka adaah ridhaMu.. bersusah payah sejak dulu sampai saat ini. Demi Aku Tuhan Terangi langkahku mudahkan jalanku aku ingin akhiri bukan deritaku tapi derita mereka Ayah dan IBU Tuhan.. hari ini aku ingin kau saksikan ini air mataku dan tak pernah palsu.. afry's room 9 nov 2014