Kecanduan Tidur



P_20180813_101233_BF-01
Siapa sih yang ga suka tidur? ga adalah pasti, semua makhluk hidup butuh tidur. Tidur itu penting bagi kesehatan, yaitu untuk mendetoksifikasi zat-zat sisa yang memang harus dilenyapkan dari tubuh. Dan ya, setiap organ tubuhmu juga perlu istirahat. Walaupun demikian, tidur secara berlebihan juga tidak baik. Perilaku seperti itu malah akan mendatangkan penyakit dan yang paling buruk kau jadi individu yang tidak produktif. Tidur yang cukup akan membuatmu segar bugar dan bertenaga, namun tidur yang berlebihan akan menjadikanmu lemas dan menguap sepanjang hari. Pikiran jadi tidak fokus, dan yaa.. sama sekali ga terasa sehat lah, (minimal itu sih yang aku rasakan). Aku merasa, ada yang ga beres ini dalam hidupku, dan aku ga mau terus seperti ini.
Entah sejak kapan aku ketagihan tidur, mungkin sejak kecil? tapi usia balita ke bawah pengecualian ya, karena di usia itu memang otak kita membutuhkan waktu yang banyak untuk tidur. Indah ya, masa-masa kecil itu, aktivitas cuma Makan, Tidur , Main… Sehingga aku tak heran jika ada seorang anak bernama Peterpan yang tidak mau menjadi dewasa.
Saat kecil dulu, aku sangat ingin cepat-cepat dewasa, sekarang di saat dewasa aku ingin meminjam mesin waktu nya Doraemon agar dapat kembali ke masa kanak-kanak lagi. Ah, manusia, selalu aneh keinginannya.
Bicara tentang tidur, sampai dimana tadi? oh ya.. mengenai ketagihan. Aku merasa, aku ketergantungan ,disaat orang-orang  ketergantungan obat-obatan atau narkoba, aku ketergantungan tidur. Aku merasa selalu kurang tidur, padahal aku bisa mengabiskan berjam-jam untuk tidur, bisa lebih dari 10 jam . Bayangkan….  Aku ingin berubah, mengatur waktu secara paripurna dan memangkas waktu tidurku untuk sebuah kegiatan yang lebih bernilai guna. Karena lucu aja, jika kita diberikan kesempatan hidup oleh Allah, namun anugerah itu kita habiskan separuhnya hanya untuk tidur. Padahal segala sesuatu ada porsinya sendiri, namun aku dengan rakus melahap kenikmatan itu sekaligus tanpa mau mengalokasikannya dengan bijaksana.
di Usia ku saat ini, 28 tahun aku sadar sepenuhnya bahwa aku harus berhenti menyia-nyiakan umurku , aku merasa kurang produktif dan aku benar-benar tidak menyukai pola kebiasaanku, Hati nuraniku berteriak “Afry.. kamu harus berubah”  (waktu begitu cepat berlalu, dan dengan cepat aku habiskan usiaku tanpa hal-hal yang bermanfaat), ya iyaa,,,, habis aku pakai semuanya untuk tidur (menyedihkan).
Malangnya, merubah kebiasaan itu sungguh sulit. Ibaratnya kamu disuruh bertarung satu lawan satu dengan singa buas, serigala buas itu adalah kebiasaan burukmu yang kau pupuk sejak belia, dan kamu hanyalah sosok manusia kecil kurus tak berdaya yang bisa diterkam oleh serigala dan mutlak dikalahkan olehnya. Atau di lain kata, kebiasaan burukmu ibarat lelaki tampan yang kau cintai namun ia penuh tipu daya, yang setiap pagi menuangkan setetes racun dalam kopimu, dan kau sesap dengan penuh kenikmatan yang berujung kematian, sayangnya cinta dan ketampanannya begitu memabukkan sehingga kau berkali kali lupa setelah berkali kali tersadarkan, mengerti kan maksudku?

sketch-1534130390034.png
menurut pengalamanku yang seumur hidup ini berkali-kali telah terpedaya, melawan kebiasaan buruk butuh strategi yang mumpuni, waktu juga hal yang subtansial dalam mengenyahkannya. Rencana-rencana yang terarah, tekad hati yang kuat dan konsisten itulah 3 kunci utama. jadi jangan berharap kebiasaan buruk dapat berubah dalam waktu satu hari. Butuh pengorbanan dan air mata. ah, itu cuma teori, aku tahu teori, tapi realisasinya tak semudah yang ku kira. Serigala ku jauh lebih buas dari yang ku duga. Aku kalah lagi dan lagi.
salah seorang guru motivasi yang aku pernah tonton di internet pernah berkata seperti ini kurang lebih ” butuh pengorbanan kurang lebih selama 3 bulan agar kebiasaan burukmu sama sekali sirna..”
3 bulan, sehari saja aku kewalahan. Pikrian kacau, tubuh lemas, otak cenat cenut. ah afri kau begitu cengeng , tak bisakah kau berkorban untuk masa depanmu sendiri. Bagaimana egoisnya kau melolong memohon diberikan anak pada Tuhan, sementara mengurus sendiri saja dan membagi waktumu untuk diri sendiri saja kau tak becus? kau tak malu? atau tak tahu malu? kau terlalu manja dan banyak mengeluh dan aku sebagai bagian dari dirimu merasa jenuh dan muak sama sifatmu. Tentu saja kau bisa lebih baik dari saat ini, tapi kau nya yang terlalu malas untuk memulai. Kau terlalu takut dengan serigala buas yang sejatinya adalah peliharannmu.
Bukan aku tidak pernah mencoba, sudah berulang kali, tapi ya aku harus akui aku terus saja kalah, dan seperti biasa dengan fixed mindsetku mulai ku salahkan keadaan, aku salahkan pola kerjaku yang ada shift malamnya, aku salahkan irama sirkadian ku yang memang sudah kacau terutama sejak masuk kuliah kedokteran, Shit, aku salahkan semuanya. (perlu di catat aku juga sangat benci sifatku yang suka menyalahkan keadaan).
Jumat, sabtu, Minggu, 3 hari yang lalu aku libur, niatku ingin mencoba memperbaiki jadwal yang berantakan, sialnya aku malah tidur terus sepanjang hari. (anyone please slap me right into my face).
Pembenaran dan pembenaran terus aku kicaukan dan selalu berharap akan ada hari lain. Hello? bagaimana kalau kamu mati besok? dan saat malaikat menanyaimu macam-macam kegiatan yang kau lakukan di dunia penuh dengan aktivitas sampah,. memalukan? masih mending memalukan, bagaimana jika di panggang dalam api menyala-nyala.
Bukankah setiap perbuatan di dunia dimintai pertanggung jawaban?. AKu merasa aku terbagi dua. yang satu si jahat dengan hal-hal yang destruktif dan negatif,  yang satu si baik yang ingin melakukan hal-hal baik, tapi si baik dalam diriku terus saja dikalahkan oleh si jahat. Aku ingin si jahat lenyap.. hilang,,meletup, menjadi asap, dan tak kembali. Tapi ia ibarat kanker, berakar-akar, menggerogoti setiap inchi tubuhku. Aku butuh kemoterapi, aku harus membunuhnya jujur saja. AKu benci, aku lelah jadi pemalas, pemurung dan tidak produktif.
jika aku telusuri lebih lanjut, akar permasalahan ketergantungan tidur ku berawal dari ketidakdisiplinan jam tidur saat masih anak-anak. Seingatku, aku sering tidur larut terutama saat masuk usia SD. Samar-samar masih terbayang dengan jelas, biasanya ibu dan ayah akan memapah kami ke tempat tidur tepat pada pukul 9, mencium kening dan mengucapkan selamat tidur dan beberapa saat kemudian menyalakan lampu tidur sebelum menghilang di balik pintu.
Namun si afri kecil yang bandel, tetap masih terjaga, malah menyelinap dengan setumpuk komik atau bahkan novel setebal harry potter, agar tidak ketahuan aku membiasakan diri membaca dalam cahaya lampu tidur yang temaram (jelas kan sekarang, kenapa aku berkacamata sementara saudaraku yang lain tidak). Sejak kecil aku sudah terbiasa melanggar jam tidur (see!!..) saat jatahnya bangun pagi pun jadi susah dan ogah ogahan. 
Beranjak remaja, kira-kira saat SMP, kebiasaan tidur telat kian merajalela. Jaman SMP dulu film Box Office di tayangkan di RCTI pukul 21.00 dan selesai pukul 00.00 lewat, sehingga ya, aku merelakan diri tidur larut demi memuaskan hasrat menonton film. dan entah karena alasan apapun, kebiasaan tidur larut itu terus berlanjut.
tak ayal, saat ada waktu untuk tidur, aku akan tidur sepanjang waktu terutama di pagi,siang , sore hari (saat libur). Saat weeksday (kan harus sekolah) aku bangun pukul 06.00 (itupun karena di bangunkan paksa sedemikian rupa), setelah subuh aku akan tidur lagi di kursi meja dapur (yang sudah aku buat berjejer tiga) agar bisa tidur, sambil menunggu adikku menggunakan kamar mandi, jam 7.00 aku mandi dan buru buru mengenakan seragam hingga lupa sarapan, begitu terus sepanjang hari.
saat kuliah, semakin kacau, karena jadwal kuliah kan ga menentu. plus, itu adalah era dimana aku semakin melek teknologi dan media sosial (semakin kacaulah habits ku), semakin banyak aku berkicau di dunia maya dan facebookan hingga lupa waktu dan jam tidur. ahhh aku memang benar benar parah.
belum lagi, kalau ujian, aku akan menggunakan jurus andalah, yaitu sistem kebut semalam (SKS), tidur cuma satu atau dua jam. Setelah ujian selesai, mulailah aku menggunakan sistem balas dendam, yaitu dengan tidur sepanjang hari.
Saat KOAS, WOAAAAAh,, semakin parah, apalagi di bagian-bagian yang ada jaga malamnya, seperti bedah, anak, penyakit dalam, obgyn, anestesi, sehari cuma tidur 3-4 jam atau malah ga tidur sama sekali. walhasil di saat bisa tidur aku akan tidur lama sekali. Irama sirkadianku semakin terganggu.
Saat internship. Di RS Batam, sistem skornya, pagi-pagi, sore-sore, malam-malam, libur-libur, gaya hidup? jauh lebih rusak lagi, ditambah disana sungguh sangat menguras mental dan tenaga. Hidup semakin kacau dan tidak terarah, setiap hari terasa berat ga ada bahagia-bahagianya.
saat bekerja, mulai merantau ke pulau Jawa tahun 2016,.. masih freelance saat itu. Tidur kurang, (tergantung ada jagaan atau tidak), saat tidak bekerja aku habiskan waktu seharian untuk tidur. (jadi wajar, saat aku recall memori yang bisa aku ceritakan cuma bunga tidur, habis aku sudah tidak ingat apapun selain tidur, parah ya)
jadi kerjaanku tidur, makan, kerja, and repeat, Menyedihkan ya? and i call it life. 🙂 (senyum pahit)
wait..wait,,,wait. aku bukannya mau mengeluh atau menganggap diriku menyedihkan, ya karena memang sudah menyedihkan. aku cuma mau mencari solusi dengan cara introspeksi diri. jadi dari analisaku, salah satu penyebab aku gagal move on menjadi lebih baik pertama karena kurangnya kedisiplinanku sejak kecil (dan tak ada kata terlambat dalam memupuk kedisiplinan bukan? intinya kita cuma butuh, tekad, usaha dan konsisten).
Kedua, jika aku telusuri, penyebab sleep addict ku adalah karena aku mudah down, stress dan depresi. Saat ada masalah, saat sedih, pelarianku adalah tidur, berharap besok pagi kesedihan itu hilang. padahal, saat aku bangun kesedihan itu masih saja di hati tidak beranjak kemana-mana.
ketiga, aku tidak punya rencana harian yang jelas. Yep, penyebab aku ketergantungan tidur karena aku gak punya jadwal atau daily planning yang jelas, sehingga dalam satu hari jika sedang kobong atau kosong aku merasa memiliki waktu luang yang sangat banyak dan aku habiskan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, menonton, stalking orang/orang atau artis di media sosial,  mainin hape (entah hapa yang dibuka terkadang ga jelas), eh waktu habis begitu saja dan ga jelas aku gunakan untuk apa, kemudian aku mulai jenuh, lelah dan jatuh tertidur, dan selalu seperti itu saudara-saudara. Seandainya aku punya jadwal/rencana yang jelas, otomatis aku akan tahu terhadap apa yang akan aku hendak kerjakan bukan mengambang gak jelas seperti balon udara.
nah, lihat kan, aku sudah tahu teori dan punya jawabannya. yang aku harus lakukan adalah eksekusi dan komitmen dengan hal itu selama kurang lebih 3 bulan, agar pola hidupku jadi lebih teratur dan terarah.
Mulai besok aku harus siapkan bekal dan melakukan strategi perlahan-lahan untuk meracun serigala jahat yang telah bersemayam dalam tubuhku sekian lama dengan cara yang smart. 
Pertama aku harus menuliskan rencana kegiatan harian, kedua management stress yang baik (melampiaskan stress ke hal lain, (membaca buku/menulis) ketimbang tidur,  terakhir fokus dan melawan serigala dengan tekad dan segala kekuatan yang aku punya, mengingatkan diri agar tidak terpedaya dan mau berkorban untuk masa depan yang lebih baik..

semangat afri, semoga 3 bulan ke depan, kau bisa merubuhkan serigala jahat yang sudah lama bersemayam di dalam tubuhku. Tidurlah untuk hidup, bukan hidup untuk tidur.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM