Ibu..Aku mencintaimu...

Hari ini saya sedang rindu ibu. Bukan hanya hari ini sebenarnya. Namun sejak hari ke tujuh sejak saya mulai tinggal di Batam sejak itu pula lah saya mulai merindukan ibu. Perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jujur Ini adalah kali pertama saya merantau dalam jangka waktu yang lama (ya..setahun bagi saya cukup lama). Dua puluh lima tahun saya habiskan di rumah (Banda Aceh) bersama ibu,ayah,kakak,abang dan adik-adik. Meski saat di Banda pun lebih banyak saya beraktivitas keluar rumah,berinteraksipun hanya sesekali.Cuma pada saat nonton tivi sebentar atau makan.Atau saat cuci piring. Biasanya saya sering mengurung diri di kamar. Tenggelam dalam mimpi atau job job selingan dan berkutat dengan laptop.


Perantauan ini buat saya menjadi pribadi yang berbeda. Biasanya saat di Aceh, saat saya kelelahan pulang dari rumah sakit, saya bisa langsung tidur. Baju kotor di cuci oleh mesin. Makan sudah disiapkan. Kalau mau makan tinggal makan.Mau minum tinggal minum. Baju kotor sudah ada yang cucikan (mesin). Kadang-kadang ada mak yang memperhatikan di saat saya sakit. Atau di saat tengah malam dan listrik mati,ada mak dan ayah yang turun ke bawah untuk mengecek saya ketakutan sendiri atau tidak.Mengantarkan lilin ke kamar.Mereka tahu saya takut gelap.

Disini.. Pulang kerja. Semuanya harus saya persiapkan sendiri. Belanja sehari-hari, cuci baju,nyari makanan disaat lapar dan sebagainya. Saat sakit tidak ada yang mengkhwatirkan atau mengecek apakah saya baik-Baik saja. Atau saat saya kelelahan di rumah sakit tidak ada lagi tangan yang mengurut.. ah ibu.aku merindukanmu..

Selama di rumah. Saya lebih terkesan individualis atau menutup diri. Berbicara sepenuhnya atau kadang-kadang akan menjawab ibu dengan jutek jika beliau terlalu banyak bertanya. Bahkan saya hampir lupa untuk bertanya tentang kesehatannya. Beliau sering sekali mengeluh tentang kakinya yang nyeri, namun saya kadang  tidak menggubris. Atau malah kesal, menyalahkan ibu kenapa beliau tidak mau diet dan berhenti melanjutkan pola hidup tidak sehat karena makan terlalu banyak. Saya katakan penyakitnya karena life style yang buruk. Ibu saya obesitas,dan saya rasa menurunkan berat badan adalah kunci kesembuhannya. Tapi hampir tidak pernah saya menyampaikan dengan cara baik-baik. Ah ibu seberapa banyak aku menyakiti hatimu... saya sayang tapi cara saya kasar..

Padahal apa yang terjadi pada saya sejauh ini tak lepas dari doa ibu. Segala yang terjadi dalam hidup saya semua karena kaih ibu.Harapan ibu. Dukungan ibu.

Kejadian kejadian di batam selalu mengingatkan saya akan ibu dan ayah . Serta perjuangan mereka. Jika ada pasien lanjut usia yang sakit. Saya tak bisa untuk berhenti memikirkan mereka. Kenapa saya mulai peduli di saat jauh.Selama ini saya kemana saja..

Ibu saya adalah seorang wanita tangguh. Beliau memang tidak begitu pintar dalam mengatur permasalahan keuangan atau berbisnis, tetapi beliau ada orang yang cakap,ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Pintar berkomunikasi dan berinteraksi. Bukan tipe pribadi yang pasrah.Ibuku wanita yang kuat dan mandiri. Ibuku bukan wanita yang egois. Dia siap berkorban apa saja demi anak-anaknya. Kalian tahu apa? ibuku seorang wanita. Seorang wanita pasti senang memiliki pakaian sepatu indah,perawatan dan sebagainya,namun ibuku..sudah berpuluh tahun lamanya ia menahan keinginan keinginan seperti itu demi pendidikan dan kehidupan anak-anaknya. Yang penting anak bisa sekolah..punya baju bagus..bisa makan enak.. Kalau beliau disekiankan itu tidak masalah. Jadi tak perlu ragu atau heran jika ibu dan ayah terlihat begitu sederhana.Atau baju nya begitu begitu saja... itu tanda pengorbanan mereka..Kadang mereka rela lapar agar kami bisa makan. Ah malaikat pelindungku..


Ibuku pribadi yang mandiri. Ayahku seorang pegawai negeri biasa dan memiliki anak yang banyak.Kami berlima dengan kebutuhan uang yang tidak sedikit. Jadi terkadang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi ibuku berniaga.Dia bisa membuat apa saja. Ibu pernah juakan kain  atau apapun itu saat aku kecil. Jualan es lilin. Jualan bolu sakura. Jualan rengginang.Sampai membuka toko kelontong. Semua ibu lakukan untuk mendapat uang sampingan untuk menunjang pendapatan ayah. Sampai sekarang beberapa lama setelah ayah pensiun. Ayah mulai manjaga toko kami bersama ibu. Toko juga mulai sepi. Siapa sih yang mu belanja ke toko kelontong saat minimarket tersebar kemana-mana.. Karena penghasilan mulai melonjak turun lagi..di usia tua ibu pun memaksakan diri untuk jualan lagi.. Ibu kali ini memutuskan jualan gorengan atau risol panas. Dengan membuka gerai di depan rumah. Atau menitipkan kue ke toko toko.Sesekali ibu juga menerima pesanan dari orang-orang..

Aku tahu ibu pasti lelah sekali.. sangat lelah. Ia bangun pagi pagi sekali dan tidur telat sekali. Terkadang aku kasihan.Ingin membantunya. Tapi aku tidak pintar akan hal-hal seperti itu. Paling aku cuma membantu merajang wortel dan kentang. atau sayur sayuran bahan kue. Kadang juga aku tunda jika terlalu banyak pesanan terjemahan jurnal atau tulisan yang harus aku kerjakan. Atau dipagi hari aku memang rutin menyuci piring itupun kadang kulakukan dengan tak iklas hati. Benar benar anak kurang ajar aku ini..Menyapu atau bersihkan rumah sesekali..


Pernah ia terduduk kesakitan kerena kelahan. Harus di opname karena drop.. Ibu kalau sakit kadang manja. Dan aku kadang kesal sendiri saat itu. Bagi aku dulu saat ibu sakit mengurangi waktu ku untuk menerima pesanan terjemahan jurnal. aku tahu aku benar benar kurang ajar. Aku merawatnya tapi tidak dengan lemah lembut. Aku kasar..aku dingin.aku jahat.Aku aneh.aku nakal. Aku pesakitan. Tapi setelah disini..Melihat betapa mudahnya Allah mencabut nyawa nyawa setiap orang seersekian detiknya.Aku menjadi menyesal. Dua puluh lima tahun aku hidup bersama mereka tapi tak pernah rasanya aku berikan kebahagiaan seutuhnya. Aku anak kasar yang keras kepala. Mencintai dengan cara yang kasar dan jutek pula. Kemana rasa santun dan sikap lembutku yang semestinya aku hanturkan kepada orangtua tercinta.. Aku merasa menjadi lemah lembut adalah hal yang lucu. Mengingat di rumah aku sudah terbiasa menjadi pribadi yang dingin dan keras.

Aku merasa cara satu satunya.. Adalah menjadi orang kaya. Sukses..dapat banyak uang. Sehingga mereka bisa berhenti bekerja dan banting tulang seperti saat ini. Aku ingin memanjakan mereka dengan hal-hal yang sebelumnya tidak pernah mereka dapatkan. Aku ingin membawa mereka ke tempat tempat indah yang belum pernah mereka lihat. Keinginan keinginan yang belum terlaksana itu membuat aku keras terhadap diri sendiri dan melampiaskannya dengan membenci kenyataan. Padahal seharusnya sebelum kesuksesan itu aku raih..Apa salahnya aku berikan dulu yang terbaik yang aku miliki..Kasih sayang... Apakah aku salah bu?jika aku berpikir uang bisa menyelesaikan segalanya?


Apakah aku salah?jika aku terlalu mengejar uang?
dengan adanya uang ibu dan ayah tak perlu repot repot banting tulang. Bisa tidur siang di siang hari. Kita bisa olahraga di pagi hari dan ibu ayah bisa tidur jam sepuluh malam setiap dulunya. Atau nonton tipi bersama seperti waktu kecil dulu walaupun filmnya si doel anak sekolahan..
Dengan ada uang ibu dan ayah bisa mengganti baju baju usang dilemari dengan pakaian lebih layak...
Dengan ada uang..aku bisa membeli buah buahan yang banyak sehingga ibu dan ayah lebih sehat lagi.. sejak dulu orientasi ku memang uang... uang ..uang dan uang..
agar ibu dan ayah bisa merasakan kebahagiaan yang seperti orang orang kaya itu bu.. Supaya tidak diremehkan.. Tapi aku salah..Kasih sayang lebih penting dari uang..

ah..untuk pendidikanku ibu dan ayah  terlalu banyak bekorban. Aku adalah anak yang menyebabkan kondisi ini terjadi. biaya pendidikanku mahal. Ibu dan ayah harus bekorban seperti ini. Aku jadi tertekan sendiri setiap harinya. Sehingga tak ayal aku jadi jutek dan dingin.Sebenarnya aku mmbenci diriku sendiri. Membenci pendidikan ini.profesi ini.Tapi demi ibu dan ayah.Aku bertahan.Bertahan sejauh ini...


Ibu adalah penyemangat yang baik. Doa doanya seakan selalu di dengar tuhan. Ibu selalu ada di saat aku down. Ayah adalah tipe pesimis sepertiku.Tapi ibu tidak. Beliau optimis luar biasa. Beliau yakin aku bisa jadi sukses ke depan. Doa dan keyakinanya lah yang membuatku bertahan dan berani bermimpi. Aku selalu minta doa ibu setiap saat aku perlu dan sebahagiaan doa itu dikabulkan tuhan.Sebahagian lagi diganti dengan yang lebih baik dari doaku sebelumnya. Aku yakin ibu berdoa pada Tuhan untuk memberikan yang terbaik untukku.

Ibuku bukan pendendam.Buktinya berkali kali aku menyakitinya.Berkali kali pulalah dia memaafkanku.Ayahku pun begitu. Mereka sangat sangat menyayangi aku..

Ibuku..ah.. sangat suka sesumbar.atau melebih lebihkan kelebihan kelebihan orang yang di sayanginya. Dari balik jendela kamar aku sering mendengar dia menceritakan tentangku pada orang orang yang membeli gorengan. Ia bangga padaku. Ibu aku tak patut dibanggakan.Buktinya aku belum mampu membahagiakanmu...

Ah..ibu.. Ibu selalu memberiku cinta. Aku punya beberapa potong baju yang ibu jahitkan. saat aku memakainya aku merasakan pelukannya. pelukan cinta.

Ibu masakannya sungguh lezat.Tiada tandingnya..

Ibuku wanita yang frontal..juga blak blakan. Mudah emosian juga..Tapi mudah minta maaf dan memaafkan.Mudah luluh juga hatinya..

Ibuku punya banyak kekurangan yang mungkin tak kau sukai..tapi tolong cintai dia..Karena aku menyayanginya..sangat...

Ibuku di saat saat kesibukkannya jualan.Dia masih menyempatkan diri memasak untuk kami. Tapi seringnya bukan pujian yang ia dapat..Tali justru kata kata ngedumel dari kami yang tidak menyukai menu hari itu. Seandainya kami lebih menghargai dan mengucapkan terima kasih tentu mungkin lelahnya terobati..


Ibu juga di sela sela kesibukkannya jualan dan memasak untuk kami..Beliau juga menjaga cucu cantik tercintanya haura..yang rewel setengah mati kadang kadang.Tapi haura lah alasan kenapa ia bisa tertawa dan bahagia selama ini..

Ibu.. di setiap shalatnya..pasti terselip doa untuk kami..



Tuhan ..dengan jarak yang kau berikan ini. Aku mulai lebih menghargai dan menyayangi ibuku. Dengan kejadian kejadian di rumah sakit aku memahami..Aku belum siapa jika mereka pergi atau kau ambil..


berikan aku waktu Tuhan. Berikan aku untuk membahaagiakan mereka.. Beri aku kemudahan untuk mewujudkannya. Izinkan aku mengangkat beban yang selama ini bersamayam dan menindih punggung ringkih mereka. Ah..mereka pasti sudah lelah dengan semua ini..


Aku ingin berbakti untuk meraih surgaMu yang ada di kaki ibuku. Beri aku kesempatan Tuhan.Panjangkan usianya biar aku isi dengan cinta..


Dari seorang Anak
Afry

Komentar

  1. Khaira 6 tahun di asrama hampir tiap minggu dijenguk. Pas kuliah dan ngekost juga hampir tiap minggu pulang. Sekarang pertama kali jauh dr rumah juga hampir tiap minggu skype. Setiap ada libur atau waktu senggang selalu pengen pulang :(

    BalasHapus
  2. iyaaa khei..tdak ad yg lebh menyesak d bandingkn sepotong rinduuu..:(

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM