Kabar Saya di Batam

Selamat pagi dini hari
rasanya sudah lama tidak menulis. Terutama di blog ini. Apakah kalian merindukanku? ah..pembaca blog ku saja flat, hanya beberapa.Bisa dihitung dengan jari. Tak yakin ada di antara beberapa itu yang rindu.. Lagi-lagi aku tenggelam dalam pemikiran negatifku sendiri..

Saat ini aku sedang berada di salah satu kota industri,tetangganya Singapura. Kota Batam. Yang saat aku di Aceh para orang tua mewanti wanti untuk jaga diri karena dengar-dengar kehidupan disini begitu bebas sekali. Ah..Kata orang. Sebebas bebas nya dan semetropolitan apapun kota yang kita kunjungi selagi hati kita masih terikat iman dan teman-teman di sekitar juga tidak menyimpang,maka  akan lebih mudah mengontrol diri agar tidak terperosok ke jalan yang salah. Lagipula,sudah bukan masanya untuk hal-hal seperti itu . Capek. Mengingat jadwal kerja juga padat. Kalau ada hari libur pasti lebih memilih tidur dibandingkan hura-hura.

Batam memiliki apa yang Aceh tidak miliki. Tapi dari segi kebersihan,Batam kalah jauh. Banyak kawasan yang masih dipenuhi sampah di segala sisi. Belum lagi kesenjangan yang begitu tinggi antara si miskin dan si kaya. Tikus dimana-mana, malah ada yang sebesar induk kucing betina. Serangga yang menyelinap ke kontrakan pun bermacam-macam adanya.

Batam tidak memiliki rumah sakit tipe A seperti hal nya Aceh. Sehingga agak susah meneggakkan diagnosa atau menanggani pasien secara paripurna disini, kemajuan di bidang kesehatan kontras sekali dengan kemajuan di bidang properti.

Pust perbelanjaan di Aceh kalah jauh dengan Batam. Batam punya banyak sekali Mall dan Square. Belum lagi pasar-pasar  yang tersebar di setiap kecamatan.

Di Aceh tidak ada bioskop. Selama di Batam aku puas puasin diri untuk nonton bioskop.

Di Batam mudah sekali melihat paha seksi dan mulus serta tonjolan belahan dada. Pemandangan yang langka di Aceh.

Di Batam diskotik diskotik berserakan begitu vulgarnya..

Di Batam banyak tempat tempat pijat plus plus..

Di Batam terdapat banyak ras dan suku bangsa  serta agama yang berbeda. Toleransi antar agama lumayan bagus disini. Perwakilan penduduk dari Sabang sampai Marauke ada disini. Bisa dibilang Batam adalah miniatur Indonesia.

Melalui Batam kita bisa menyebrang ke Singapore dengan harga murah. Bisa naik Feri atau kapal. Pergi pagi pulang sore. Mudah sekali. Banyak juga hasa Travel dengan harga miring.

Di Batam banyak tas tas branded serta parfum parfum. Baik Kw atau original. Dari harga terjangkau sampai tak terjangkau. Ada disini..

Batam..Kota Indonesia pertama tempat dimana aku merantau pertama sekali,selama satu tahun ke depan. Dalam perjalanan hidupku nanti,tentu saja Batam akan punya nilainya tersendiri.

Semuanya bukan kebetulan. Allah telah mengatur skenario hidupku dengan sedemikian rupa

Di Batam aku lewatkan ramadhan dan idul fitri perdana tanpa orangtua dan keluarga. Dimana air mata mengalir saban hari karena rindu tak terhingga.

Di Batam aku bertemu teman teman baru. Temn-teman sekontrakan. Meski belum ada chemistry tapi kami minimal harus saling berbagi selama satu tahun ini..

Di Batam..aku mulai belajar mandiri. Belajar menata diri. Belajar memasak.Belajar menyuci.Mengepel.Membersihkan rumah. Belajar disiplin. Belajar mengatur keuangan sendiri

Di Batam aku mulai menjadi orang dewasa. Seseorang yang sudah mampu membiayai dirinya sendiri. Aku mulai bergaji.


Disini aku berusaha meraup pundi pundi untuk membahagiakan orang yang aku cintai


Komentar

  1. Di Batam mudah sekali melihat paha seksi dan mulus serta tonjolan belahan dada. Pemandangan yang langka di Aceh

    Di aceh banyak paha dan dada cowok betebaran..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM