SERUNYA BERPETUALANG DI LAMREH(LAMURI) PASIR PUTIH




Tanggal 14 Maret 2015 (SABTU)

Pagi (09.00)


Aku dan farah bersama ke Masjid Raya Baiturrahman, untuk menyaksikan prosesi pernikahan dr Yopie Afriandi Habibie Sp BTKV . Menurut Farah memenuhi undangan pernikahan adalah suatu hal yang mulia dan disenangi Allah. Saat itu malaikat akan turun ke bumi, dan saat kita berdoa yang baik-baik doa kita akan dikabulkan oleh malaikat. Semakin dekat kita duduk dengan mempelai mungkin semakin cepat di aminkan doa kita. Begitu seingat saya perkataan farah, sehingga saya semangat sekali untuk pergi. Pagi-pagi sekitar jam setengah 9 tepat, setelah selesai berdandan ala kadarnya saya pun menjemput Farah dengen mengendarai Freegas tercinta.  Sesampainya di rumah Farah, aku tak melihatnya menunggu di teras depan. Berarti gadis cantik tersebut masih berdandan, setelah mengucapkan Assalamu'alaikum saya pun masuk ke dalam. Pintu kamar farah terbuka, dan saya mendengar suara lembut itu berkata 
"sebentar ya afri,."
saya terpana, iya Farah cantik sekali, dengan baju long dress terusan panjang, dan jilbab pashmina berwarna coklat muda lembut.
"You re stunning,.."

Jam 09.00 tepat kami sudah di masjid baiturrahman, jam 09.30 prosesi pernikahan pun dimulai, berselang setengah jam kemudian, dr Yopie berhasil mengucapkan ijab kabul dan kami pun mengucapkan alhamdulilah dalam hati dan berbahagia. Selamat dr Yopie. BTW, mempelai wanita cantik dan ayu sekali, garis wajahnya juga lembut, mereka beruntung saling memiliki satu sama lain.


Jam 11 siang kami pun memutuskan pulang setelah mengonsumsi beberapa makanan ringan.
" Far, senin qe balek Lhoksumawe kan..?" tanya ku membuka pembicaraan di atas motor yang ku pacu dengan kecepata 40 km/jam
"iya fri.." jawabnya
"sepi ya, semua pada pergi..ah, tinggal aku sama Reza Akbar, disini , ga enak kali.. oh ya, btw, hari ini kita jalan-jalan yok, ke LAMREH, udah lama aku pengen pergi kesana, seumur aku hidup, aku ga pernah pergi kesana, padahal aku anak Banda Aceh.."
Farah langsung setuju
"iya juga ya, aku juga ga pernah.."
" tapi Far, ga mungkin kita bedua aja, tempatnya jauh, lagian ngeri aja kalau kita cuma cewek berdua.." aku terlihat khawatir
" yaudah kita ajak Reza AKbar aja.." kata farah
"Yakin qe dia mau?" tanyaku ragu
"maulah dia,, kapan lagi kan.."
aku berpikir sejenak "ya juga, kapan lagi, bentar lagi ke udah balek lhoksumawe.."
Farah mengangguk walaupun aku tak bisa melihatnya.
"yaudah, sampai di rumah qe, kita telpon Reza Akbar.."


Tut..Tut..Tut..lama kami menunggu nada tersebut berhenti, namun orang diseberang tak kunjung mengangkatnya.
"halo,," jawab suara dingin di sebarang
"Ja,,, sok kali qe, telat kali angkat telpon aku.."
intinya akhirnya Reza setuju untuk berlibur ke LAMREH
" ntar aku ajak yang laen juga.,." kata-katanya yang terakhir sebelum telpon ditutup

"oke deh far, berarti Fix kita pergi jam 3 kumpul di rumah aku kan, aku pulang dulu ya, ganti baju trus tidur bentar, oke deh, see u.."

jam 1 aku mendapat sms dari farah
"fri , yang pergi Andikha, yudi, tm, reja, aku, qe, ,, ajak uul aja satu lagi kalau gak.."

"Oke.." balasku singkat

Yang lucunya di antara kami ber tujuh, semuanya belum pernah kesana, yang pernah pergi cuma uul. dan uul pun lupa-lupa ingat. jadinya kami ga langsung sampai tujuan.

Soalnya, jalan menuju bukit itu banyak jalurnya, awalnya kami memilih jalur satu, setelah masing-masing per motor bayar 10.000, hasilnya nihil. Itu bukan bukit yang kami ingin sambangi. Keren juga sih, pemandangannya bagus, tapi sebatas pemandangan saja, tak banyak yang kami bisa telusuri disana. 

Reza dan Tm sempat menyelusuri sampai ke kaki lembah, kami menunggu di atas, karena motor tak bisa masuk, dan kami terlalu takut kehilangan motor jika kami semua turun ke bawah.

" ga ada apa apa di bawah, ya cuman pemandangan, ga bisa tembus ke bukit soeharto.." begitulah kesimpulan Reza dengan napas ngos ngosan dan peluh diseluruh tubuh

Kami putus asa




ME and FARAH (SAY CHEESE)

UUL pun memberikan solusi, untuk masuk jalur satu lagi, yang agak dekat dengan jalur pasir putih, tapi kami harus naik lagi ke atas bukit dengan sepeda motor, dan risikonya bayar parkir lagi.

Kami pun menghela napas, apa boleh buat. TM dan yudi tak berhenti menggoda uul
"ah,, uul,, guide nya ga bener ni.. hayooo uull..tanggung jawab ni,.. 10 ribuu kami..uul jalan kaki aja ya."

uul pun mesem mesem dan mengejar mereka satu persatu, sambil meninju ninju udara, pura pura marah.



"yaudah nanti, di tempat satu lagi, biar aku aja nmng sama farah, biar di kasih murah,.. 4 motor,, rejaa sihh tadi,.. ga pinter merayu,, ga bisa tawar menawar sama abang itu..padahal bisa aja di kasih murah kalau pinter ngomong.. " celutukku lagi. Tiada hari tanpa menganggu Reza, rasanya ga enak mulut aja kalau belum ganggu dia (padahal 2 hari yang lalu kami baru aja baikan)


FISH EYE DAN TONGSIS (UUL SELALU SIAP SIAGA)
LAUT DAN BUKIT (DI LIHAT DARI JALUR SATU YANG KAMI MASUKI)


SELFIE ADALAH HOBI BARU WANITA (SIAPA YANG MAMPU MEMBANTAHNYA?)
TERSENYUM BERSAMAMU ADALAH SEBUAH ANUGRAH (AFRI DAN FARAH)


DUCK FACE? mungkin CIRI KHAS SELFIE UUL

Farah mencubitku pelan, dan dari matanya tampak geli melihat tingkahku
"afriii,," sergahnya, menyuruhku berhenti mengganggu Reza.

"iya,.iya.." jawabku

"kalian enak cewek, kami yang berkumis gini mana mau di kasih kurang.." Reza membela diri


Tiba di jalur dua, motor kami pun akhirnya kembali di hentikan abang-abang yang meminta uang masuk.
"berapa bang?" tanyaku
"siploh ribee dek..(SEPULUH RIBU DEK) " jawabnya
"haiii,,,mahaiii that.." (MAHAL SEKALI)  jawabku dan Farah berbarengan

"ciet ka pah,,dek,, 10 ribee,." (memang sudah segitu, dek)
"bang.,. 20 ribe , 4 moto jeut?" sayang kamoe bang, meuno salah tamoeng jalur, ka habeh peung 4 ploh ribe.. " neu tulong lah bang.." (Bang 20.000 berempat boleh, udah habis uang kami, salah masuk jalur tadi, tolonglah bang..)
akhirnya berbekal pengalaman merayu dan mendramatisir, kami pun di kasih potongan harga

Setelah motor terparkir, aku kembali mengusili reza,
"qe lihat kan Ja, bisa 20 ribu berempat, qe nya sih tadi ga bisa ngomong, bahasa Aceh pun pata-patah.."

Farah memanggilku dengan isyarat. Kepalanya menggeleng dan matanya di buat tajam menusuk. Aku mengerti maksudnya jangan ganggu Reza. Aku pun mendehem pelan dan ber hehehehe panjang sambil menjauhi si Reza.  (Bukan afri namanya kalau mudah kali insaf)


Nah, jalur dua itu, pemandangannya lumayan, bukit luas terbentang dengan rumput hijau muda yang melapisi sejauh mata memandang. pepohonan rindang di sekelilingnya dan jika kita melihat ke horizon ada kilauan air laut kebiruan yang bermandikan sinar matahari. langit biru yang sempurna dengan semburat awan tipis. Sungguh indah sekali. Benar-benar maha karya yang luar biasa. Semilir angin pun sesekali menggelitik memberi kesejukan sementara terhadap teriknya panas yang menyengat. 

INI PEMANDANGAN DARI JALUR KEDUA, BUKIT DENGAN HAMPARAN HIJAU KEKUNINGAN. SERASA DI LOMBOK KAN?



EVERYBODY SAY YES!!!!! 
BOYS SQUAD (DIKA, REZA, TM, YUDI)



SELFIE TIADA HENTI












LINGKARAN TEMAN (ALAY SIKIT TAK APE)




Kami pun akhirnya memutuskan foto-foto sejenak untuk mengabadikan momen. 
"masih ada yang harus kita tuju,,bergegaslah.." Reza mengingatkan
"mau kemana lagi?kan udah nyampek sini..?" tanyaku
"kita mau ke bukit itu e fri.." tunjuk Andikha
"iya itu yang kita tuju.." Yudi yang dari tadi diam menyahut.
"Iya lagiaan kita udah rugii 25 rebu,kalau ga sampek sana rugii.." TM mulai mengoda uul lagi, 
UUl cuma nyengir saja sambil pura pura ingin melemparkan tongsis ke arah TM
Yudi cuma terbahak saja dengan suara tawanya yang khas

Aku tertawa, aku lupa karena terpana keindahan bukit yang sedang ku pandang saat ini. Lupa bahwa ada bukit lebih indah yang menanti kami di seberang sana.

"Tapi gimana caranya kita kesana.."

Reza menunjuk dengan telunjuknya ke jauh ke arah barat
"kita lewat sini, langsung tembus kesana.."

"oke." jawab kami serempak

Kami semua menarik napas dan kembali memulai perjalanan yang tadi sempat terhenti




HEI TUNGGU AKU!!! TERIAK FARAH DARI KEJAUHAN SAAT KAMI HENDAK MENURUNI BUKIT



BERFOTO DULU SAMBIL MELOMPAT dan PARA LAKI LAKI MENINGGALKAN KAMI


BISA KALIAN LIHAT BIRUNYA LAUTAN DI BELAKANG PEPOHONAN ITU? INDAH BUKAN. LIHAT JUGA SI FARAh, DIA SELALU BISA MELOMPAT TINGGI



Akhirnya ,kami pun  berjalan ke barat menuruni lembah rerumputan yang tidak begitu curam. Tiba-tiba dari balik pagar ada suara yang memanggil kami. Wanita.
"meu jak hoe awak kah? (mau kemana kalian)?" suara itu terdengar kesal 
" meu jak bak bukit nyan buk.."  (mau ke bukit itu buk) jawab farah lembut sambil menunjuk bukit di arah barat
" han jeut le jak keunan ret nyoe.." (ga bisa lagi kesana lewat jalur sini)
"pakon buk? " (kenapa buk?) tanya Farah lagi
" Ka di pageu, mandum ka di pageu, nyan awak kah bek ka lingka lingka pageu.." (sudah dipagari semua, kalian jangan lewatin pagar) nada suaranya mengancam

" get, buk,kami lewat ret lain meuntong.." (baiklah buk, kami lewat jalur lain aja. (jawabku) setelah melihat Reza memberi isyarat bahwa ada jalur lain sebelah timur , namun lebih agak jauh karena sedikit berputar dan berlawanan arah dengan bukit. Intinya harus lewat pasir putih dulu

Kami pun berpamitan dan meninggalkan ibu tersebut. Ibu tersebut tidak menjawab salam kami malah semakin berteriak karena jarak kami dan beliau sudah agak jauh.
Samar-samar terdengar
"INGAT,.BEK KA LINGKA PAGEU.." (Ingat jangan lewati pagar..)

Tapi sayangnya, kami tetap lewati pagar. Karena tidak ada cara lain. lagian pagar itu terlihat sudah agak longgar dan rusak. Sepertinya sudah sering dilewati dan dilangkahi banyak orang

dan kami sampai di stasiun berikutnya. Pasir putih. Tidak begitu ramai orang disana. Yang terlihat pertama sekali adalah, anak-anak kecil berumur sepuluh tahunan, kira-kira ada tiga orang anak laki-laki. Mata mereka biru, ada yang berambut pirang dan dua orang lagi rambutnya kecoklatan, kulitnya putih kemerahan. Tangan mereka masing-masing memegang tangkai kayu daun kuda-kuda, sesekali mereka mengais-ngais tanah, sambil berteriak histeris dengan bahasa asing
" hey,, Look, the crab,.. came out the hole.. look,..!!! teriakan itu membuat beberapa anak bule lainnya mendekat

Melihat keluarga bule yang berlibur di salah satu pantai Aceh besar adalah pemandangan yang langka. Biasanya mereka liburan di Sabang, tapi sepertinya kumpulan keluarga beberapa generasi barat ini memilih berlibur di salah satu pondok kayu yang langsung berhadapan dengan pasir putih yang indah. 

Ada tiga pondok di besar di pantai pasir putih ini, dua kosong, dan satu terisi oleh kumpulan keluarga besar warga asing tersebut. Tiga kendaraan bermobil terparkir tepat di dalam kawasan pondok yang berpenghuni. Tampak beberapa bule wanita berusia 30an ke atas sedang memanggang ikan di halaman depan pondok. Bule yang berusia lebih tua dan beruban memilih santai duduk di alun-alun.

" eh shalat dulu yok,," ajak uul dan farah
Akhirnya kami memutuskan shalat di salah satu pondok yang kosong. Setelah shalat kami beristirahat dan makan sebentar (sambil jalan) selama 10 menit (bekal yang kami bawa dari rumah) dan kemudian kembali melanjutkan perjalanan ke bukit yang dituju




FOTO DULU SEBELUM SHALAT


TM KETINGGIAN.. :P (TM DAN REJA)
SAMBIL NGUNYAH TETEP SELFIE YA BOS REZA?



PEMANDANGAN DI DEPAN PONDOK




CANT STOP DOING SELFIE






LIHATLAH YUDI TERASING SENDIRI. MUNGKIN DIA LELAH MELIHAT KAMI TAK BERHENTI SELFIE




HURRAYYYYYY




SEMUA INGIN MEREBUT MAKANAN  DI TANGAN FARAH


KAMI MASIH SEMANGAT MENUJU BUKIT TUJUAN. CHEERS


SILUET SANG PETUALANG

FARAH TERASING TAPI TETAP SATU TUJUAN dan YUDI SENDIRI DI BELAKANG


BERUSAHA SENYUM SEMANIS MUNGKIN GA NYADAR KALAU GUE MAKEK MASKER

REZA BERTERIAK, DIMANA TUJUAN KITA? KAMI MENJAWAB "ITU.. DISANAA)





dan taraaaa..............

setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh.. akhirnya kami tiba di  bukit soeharto.. 
MISSION COMPLETED
THANKS 
dan sesi selanjutnya adalah foto foto tiada henti 
(apalagi andikha) jangan tanya,,, :p (peace)

MEMANDANGI LAUTAN LEPAS DENGAN PENUH KEPUASAN




GIRL'S SQUAD




BISA KAU LIHAT SENYUM BAHAGIA D WAJAH GADIS CANTIK INI? (FARAH)




I DID IT!!! YES





I DID IT TOO. SHE IS OUR PHOTOCREDIT :p Yes PHOTOGRAPHER




HALO BAYANGAN .KAMI AKAN MENGIKUTI KALIAN (AFRI DAN FARAH)



YAP KAMI SEDANG MENDAKI.. SEDIKIT LAGI (ANDIKHA< TM< REZA< AFRI< FARAH)













SQUAD LENGKAP. PLUS YUDI (YUDI AGAK SUSAH DI FOTO, KARENA BAGI YUDI MENIKMATI KEASLIAN ALAM JAUH LEBIH INDAH DIBANDINGKAN FOTO TIADA HENTI)






SAATNYA BERFOTO TIADA HENTI SAMPAI TIADA YANG KAMI NIKMATI SELAIN MOMEN YANG KAMI ABADIKAN DALAM KAMERA IN, BUKANKAH INGATAN ASLI LEBIH INDAH, YA..INDAH TAPI MEREKA MEMUDAR (AFRY)


SEBENARNYA KAKI KAMI GEMETARAN, APAKAH KAU BISA MELIHATNYA? (TM AFRY FARAH REZA ANDIKHA)

HATI-HATI, DI BAWAH ITU JURANG...(AFRI FARAG TM ANDIKHA REZA)

HANYA MEREKA YANG BAHAGIA YANG MAMPU BERTAHAN HIDUP (AFRI)








KITA SUDAH SAMPAI DI BUKIT TUJUAN, LALU APA LAGI? AKANKAH SELALU ADA TUJUAN BARU UNTUK KITA SINGGAHI? (AFRI, FARAH, TM, ANDIKHA)

DIA SELALU PINTAR MENCIPATAKAN ADEGAN DRAMATIS DALAM FOTO (REZA DAN ANDIKHA) DAN REZA SELALU INGIN BERTINDAK SEBAGAI SUPERHERO (SANG KSATRIA)



KAMI BERDUA TEMAN FAVORITMU BUKAN? (BERUSAHA TERSENYUM ) (AFRI DAN FARAH)

AKU TAHU KAU MENGAMBIL GAMBAR KAMI (AKU) DIAM-DIAM. Ya KAMU TEMAN , TERSENYUMLAH 

SAAT SENJA SEMAKIN LARUT, KAMI BERSIAP KEMBALI KE DATARAN.. (SEKUMPULAN TEMAN)


MINUMLAH, KARENA SAHABAT TAK AKAN MEMBIARKAN MU KEHAUSAN (AFRI, UUL, ANDIKHA)


KISAH CINTA? SEJAUH INI AKU HANYA MAMPU MENGAMATI DARI JAUH?  (REZA)


CEPATLAH, JALAN PULANG MASIH PANJANG,..!!! (Seru UUL DAN YUDI)








HAI MENTARI, JANGAN LUPA KEMBALI... (FARAH DAN TM)


dan Teman baik selalu mengerti momen penting untuk di abadikan (uul, yudi, afri)







LOMPATLAH, BERTERIAK, LEPASKAN SEMUA BEBAN, SEJAUH ITU MEMBAHAGIAKANMU..KARENA AHRI AKAN BERGANTI DAN KESEDIHAN JUGA AKAN PERGI.. 

SAHABAT, KITA MEMANG TAK PUNYA SAYAP, TAPI KITA MAMPU TERBANG SELAMA KITA PERCAYA, SAYAP ITU BEGITU TRANSPARAN UNTUK KAU LIHAT, HANYA MIMPI YANG MEMBUATMU MAMPU MENERAWANGINYA (AFRI, 2015)


DI SAAT BENCI dan permusuhan mewarnai kita, ingatlah hari ini,, TERIAKLAH,, BEBASKAN KAMI DARI RASA BENCI (SAHABAT MELOMPAT GAPAI MIMPI> FARAH< ANDIKHA< UUL< REZA< AFRI


PERJALANAN PULANG INI BAGAIKAN SEBUAH RANTAI PANJANG, KITA SEOLAH TERPISAH TAPI TUJUAN KITA SAMA (TM< UUL




SAAT KAMI BERBALIK PERGI dan MELANGKAH MENJAUH, AKAN KAU AKAN MEMANGGILKAU (JALAN PULANg, AFRI & YUDI)


Saat keindahanya tak mampu kau nafikan , lantas kau cuma tersenyum menyambutnya. Selamat tidur mentari, sampaikan salam pada negeri satu lagi (TM, ANDIKHA, REZA, AFRI)









Bercakap dalam diam, saling memandang (Aku akan merindukanmu, bisiku dalam hati ) FARAH DAN AFRI



Perjalanan pulang, segalanya terasa menyenangkan (farah, uul, afry, yudi)




Bercakap dengan buih ombak 






Saat Sunset hanya menyiskan siluet kita, SAHABAT :-) disni aku masih sama ntah ku rasa kau telah berbeda (Kami dan Sunset Senja hari itu )







Saat buih ombak mengejarmu ke tepi dan kau memutuskan untuk berlari, menjauh namun ia tak pantang menyerah, surut kemudian berusaha menangkapmu lagi (buih dan afri)


Farah dan sunset, berusaha menampuh semburat oranye mentari


































Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM