Hak minta dipenuhi kewajiban ogah di laksanakan (kepercayaan yang berujung kekecewaan) #manusia

saya terkadang sempat miris lebih tepatnya sedih dengan keadaan saat ini. Terutama mengenai pemenuhan hak dan pelaksanaan kewajiban.

Sederhana. Manusia pada dasarnya cenderung lebih menuntut haknya agar terpenuhi di banding memberikan yang terbaik dalam menunaikan kewajibannya. Sikap seperti ini akan merugikan individu lain yang sudah melakukan kewajiban dengan benar namun tak terpenuhi haknya di sebabkan oleh individu lain yang egois tersebut..
lama-lama individu yang melakukan yang terbaik itu pun malas menunaikan kewajibannya karena hak nya tak kunjung  terpenuhi.

Contoh
anak memiliki kewajiban untuk belajar. Sang anak belajar dengan baik, tapi orangtua tak memberikan mereka hak mendapatkan fasilitas atau tempat belajar yang baik. akibatnya , sang anak terpaksa tak melaksanakan kewajibannya

atau kasus lain, orangtua telah memenuhi kewajibannya dalam memberikan fasilitas belajar untuk anak, namun anak tak melaksanakan hak orangtuanya (untuk menjadi anak rajin pintar dan sukses).

Dari kedua contoh tersebut jelas kewajiban kita adalah hak orang lain. Dan hak orang lain bisa jadi kewajiban kita. Inilah yang menjadikan kita makhluk sosial (hak dan kewajiban sesama manusia). Dan makhluk Rohani (kewajiban manusia dan Tuhan).

namun fenomena saat ini menjadikan saya skeptis. Banyak sekali hak hak yang tak terpenuhi dan kewajiban kewajiban tak terlaksana. Sehingga saya sering mencurigai orang lain. Sangat.
Saya takut tertipu dan hak saya diterbangkan angin omong kosong

Sekarang saya belum jaga klinik. Saya menunggu STR ada di tangan, dan masa magang saya laksanakan selama 1 tahun ke depan. Baru saya akan merasa nyaman untuk praktik(karena kewajiban saya terhadap.pendidikan dan birokrasi pemerintah baik dari segi hukum dan etika telah terpenuhi).  Namun saya tak menyalahkan teman teman saya yang sudah praktik dan jaga klinik. Itu hak mereka. Secara kompetensi mereka sudah diakui. Mereka sudah lulus dan di wisuda. Cuma persoalan registrasi saja yang menjadikan hal praktik ini sedikit terhambat. Dan mereka memiliki hak menawarkan jasa dengan ilmu merek yang telah diakui tadi.(Mereka sudah melaksanakan kewajiban, mengenyam pendidikan selama 6 tahun lebih)  dan mereka berhak bekerja.


Dari bulan 11 sampai bulan 4 ini saya menganggur. Tapi sebagai lulusan dokter, saya malu untuk minta duit orangtua. Tapi saya juga belum terlalu berani praktik sebelum surat tanda registrasi dari KKI ada ditangan saya (berarti saya legal untuk melakukan praktik kedokteran)
. Saya pun memutar otak dan beralih profesi sementara menjadi penerjemah jurnal anastesi. Yang memakai jasa saya biasanya koas-koas yang lagi di anastesi. Mereka terlalu sibuk untuk menerjemahkan artikel-artikel bahasa inggris (anestesi memang salah satu bagian koas yang paling sibuk.dapat diumpakan kita tak mampu bernapas disana,selalu saja ada yang harus dikerjakan. pergi senin pulang bisa rabu sore).

Resmilah saya jadi ghost writer terhitung sejak bulan januari sampai sekarang. Masih serabutan. Jika ada yang minta saya kerja. Jika tidak saya nganggur.

Karena masih skeptis masalah kewajiban dan hak tadi. Saya pun membuat peraturan ada uang ada barang. Transferkan saya uang, dan saya kirimkan terjemahan jurnal anda. Kira-kira seperti itu. Mungkin mereka khwatir saya membohongi mereka, mereka transfer uang tapi hasil tak ada. Tapi bisa saya pastikan saya tak pernah kecewakan mereka. 1 menit mereka mengirimkan bukti transfer, langsung email saya kirimkan. Malah ada yang minta saya ajarkan.

Tapi terkadang saya kecewa. Ada situasi-situasi khusus yang buat saya mengirimkan hasil dulu. (saat dipaksa atau terpaksa, atau teman sendiri(gak enakan) tapi mereka tidak memenuhi hak saya seperti halnya saya memenuhi hak mereka. Selalu ada penundaan. Selalu ada alasan. Jujur saya bukan orang yang suka menuntut masalah duit.Terkadang saya malu menuntutnya kecuali di saat saya benar-benar butuh dan tidak ada cara lain.

saya sudah merasakan kekecewaan itu berkali-kali. Pembaca bisa.menyalahkan saya. Kenapa ada pengecualian untuk mereka yang bisa membayar belakangan? kenapa saya terlalu bodoh untuk mengirim duluan? kenapa saya pilih kasih antara klien dan teman saya sendiri? berarti saya tidak adil donk. dan ketidakadilan saya di balas dengan penundaan pemenuhan hak saya? atau karena saya terlalu percaya dan berharap? sehingga hal itu berakhir kekecewaan. Sama halnya seperti kekecewaan saya karena honor jurnal yang saya tulis di sebuah majalah kedokteran terkemuka di indonesia tak kunjung dikirimkan ke rekening


Ah.manusia.. kalau masalah duit bawaannya susah saja.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM