Memeluk cinta part 6 (cerpen)
Pesawat yang ku tumpangi mendarat mulus di Bandara. Dengan enggan aku beringsut dari kursi. Sepi. Tidak ada yang menjemputku hari ini, dulu biasanya kamu yang dengan setia selalu datang menunggu pesawatku mendarat. Senyum hangatmu, serta kedua tenganmu yang terkepak lebar menungguku berlari dan memelukmu.
Sekarang, aku harus tegar tanpa senyum dan sambutan hangat itu lagi. Bagaimanapun, kau sudah akan menikah dalam waktu dekat. Mendadak hatiku ngilu. Ngilu sekali.
"Taksi..!!"
teriakku
Taksi itu sopir taksi membuka jendelanya dan tak lama ku langsung menghempaskan tubuhku di.kursi penumpang. Memejamkan mata dan menangis diam-diam.
*****
Aku melirik jam , pukul 12 siang. Saat tiba di apartemen rupanya aku langsung jatuh tertidur. Mungkin kelelahan menangis. Aduh. aku mendadak merasa bersalah, aku belum mengabarkan Donita,sekretarisku kau aku tidak bisa mampir ke kantor karena kelelahan.
langsung aku menyambar handphone yang sedari tadi bertengger manis di atas meja rias.
15 misscalled
gila. sedalam itukan aku tertidur sampai tidak menyadari panggilan ini.
"nomor asing, siapa sih? tanyaku dalam hati
1 message
+6285378xxxxx
kabari aku jika kamu sudah bisa di hubungi
penasaran. Aku langsung menelpon balik nomor asing itu..
"halo.."
"halo" jawab suara itu, perempuan
"saya, Nindi. tadi anda menelpon saya 15 kali, ada perlu apa ya?
" saya. Della.."jawab suara itu ketus.
(bersambung ke Memeluk cinta part 7)
Akhirnyaaaaaa
BalasHapus