nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan?

hidup baru terasa nikmat saat kita sedang sakit. Pikiran dan jasmani yang sehat terkadang mampu membuai kita, hingga tak jarang kita lupa akan nikmat Tuhan. Manusia cenderung menyepelekan nikmat nikmat kecil yang diperoleh, namun saat nikmat itu dicabut darinya akan terasa kentara sekali bahwa hilangnya nikmat tersebut berdampak sangat luar biasa dalam berbagai aspek.

Saat sehat, aku tak begitu peduli dengan nikmat tidur. Padahal aku bisa tidur kapanpun aku mau, sayangnya aku memilih mengundur waktu tidur dan berjaga semalaman untuk suatu hal yang tidak begitu penting, menonton misalnya.  Saat ini aku sakit, aku mendiagnosa diriku sendiri dengan Obs febris ec 1. demam dengue 2. demam tifoid. Seluruh sendiku nyeri, kepalaku nyut nyutan minta ampun sepanjang hari. Sudah minum antinyeri juga tak mau hilang, walhasil aku tak bisa tidur, dan benar-benar menyiksa sekali. Disaat aku butuh tidur, aku tak bisa tidur namun di saat aku bisa tidur dengan mudahnya aku menyia-nyiakan kesempatan itu. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan,wahai manusia??

Saat ini aku sedang sakit. Lidah terasa tebal dan kebas. Semua makanan terasa hambar dan pahit. Sama sekali tidak enak. Makanan nikmat sekalipun terasa biasa saja. Padahal selama ini, saat aku sehat, lidahku masih mampu berfungsi sempurna mencicipi beraneka ragam makanan. Jarang sekali aku bersyukur. Bersyukur karena lidahku masih mampu mencicipi makanan lezat. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan, afry?

intinya. Nikmat sekecil apapun yang datang menyelimuti harimu, sambutlah nikmat itu dengan suka cita dan syukur. Karena saat ia di cabut untuk sementara atau selamanya akan berbeda dan kau pasti akan merasa kehilangan segalanya. Terima kasih padaNya raja dari segala nikmat..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM