Catatan Hati Seorang Hamba

Tuhan
hari ini aku adalah terdakwa terhadap takdir yang telah ku ciptakan sendiri. Entah dapat aku menerjemahkannya sebagai imbalan atau kah sebuah cobaan.Karena aku yakin tidak ada yang terjadi di dunia ini tanpa kehendak dariMu ..


Mungkin secara tidak sadar, keyakinan keyakinan negatif dan kecemasan yang tidak penting menjelma menjadi sebuah doa yang pada akhirnya berujung ke realita. Apa yang tidak kuinginkan kejadian. Apa yang ku sepelekan pada akhirnya adalah hambatan yang menghalangi jalanku yang awalnya lurus dan mulus. Kemalasan yang menjadi jadi membuatku semakin terpuruk. Semuanya setimpal dan seimbang. Bukankah hasil sesuai dengan usaha. Apa yang kita tanam itulah yang kita peroleh. Sementara aku hanya menanamkan sedikit dan berharap lebih. Kemudian saat hasil yang ku dapat bertentangan dengan yang aku harapkan aku menjadi marah, menyalahkan banyak hal. Sebenarnya aku juga turut inatropeksi Tuhan. Tentang diriku. Tentang ruinitasku yang amburadul.Aku paham betul kesalahan ini ada dalam diriku, nmun aku merasa cukup sulit untuk memulainya dari awal.Menata ulang hidupku. Aku merasa semua ini begitu singkat. Waktu maksudku. Waktuku sering terbuang sia-sia oleh hal-hal yang tak bermanfaat. Terasa singkat sekali waktu itu .. sangat.



Tuhan ..
jika bisa aku ajukan pertanyaan, bukan mksudku membangkang .. kuawali dengan perumpamaan. Ada juga di luar sana, orang-orang yang juga menanam sedikit, mungkin lebih sedikit dari yang ku tanam, tapi jalannya pada suatu hal itu mulus saja, karena faktor tertentu .. apakah itu yang dinamakan keberuntungan Tuhan? aku juga pernah mendapatkannya. Tapiaku begitu rakus dan ingin terus mendapatkan keberuntungan itu. Aku begitu malas menggali. Aku selalu berharap di berikan keberuntungan. Tuhan.Apa sih perbedaan antara rahmat dan keberuntungan? apakah semua orang yang beruntung itu karena rahmat atau karena kehendakMu. klau karena rahmat aku cemburu sekali. Tapi siapa sih hamba ya Rabb. Iman hamba masih sebiji jagung. Shalat kadang masih belum sempurna. Lagi-lagi tekad hamba hanya sebatas niat saja.

Tuhan ..
Jika jalan yang kau beri sekarang ini. Sesak di dada ini engkau kirimkan supaya aku lebih mencintaiMu. Hamba iklas ya Allah. Asal hapus rasa malas dan mnyia nyiakan waktu dari karakter dan keseharian hamba. Lapangkan lah wktu. hati dan setiap urusan hamba agar segala apapun yang hamba kerjakan di penuhi dengan manfaat.



Tuhan
hamba lelah denga maksiat. Engkau pasti juga lelah mnyaksikan hmba melakukannya berulang-ulang. Hamba punya seorang kekasih dengan cara yang tidak kau halalkan.Pacaran. Aku yakin hubungan ini juga pada ujungnya menjauhkan hamba dariMu. Tapi.Tuhan Kenapa meninggalkannya jauh lebih sulit di bandingkan dengan mninggalkanMu. sungguh durhaka ya Hamba Tuhan. Tuhan hamba lelah terus durhaka. Hamba bisa apa. Hamba belum cukup kuat iman untuk meninggalkannya. Hamba takut kesepian. Hamba takut sendiri. Padahal hamba juga pernh mendengar dari Alquran. Selama kmi punya engkau di hati.kami tak akan kesepian .. tapi Tuhan. selemah itukah iman ku sehingga aku masih ragu.

Tuhan. Hamba juga sangat mendamba. Hubungan dengan cara yang halal. Pernikahan. Tapi semua itu mustahil bagi hamba sekarang Tuhan. Hamba masih mencari. Sosok yang menjadi cinta hamba. Sosok yang membuat hamba lebih mencintaiMu. Melindungi hamba dari neraka. Sosok yang mengajari hamba sopan santun. Dewasa dan taat padaMu. Laki-laki yang bisa merubah hamba menjadi shalihah. Hamba butuh seorang pemimpin yang cukup tegas seperti itu.Agar hamba berubah. Sungguh Tuhan. Hamba tak sanggup merubah diri ini sendiri. Hamba cukup lelah dengan diri hamba sendiri yang semakin jauh dariMu. Tuhan. Hamba pernah mendengar. Kita harus jadi wania yang baik-baik dahulu baru bisa mendapatkan pria yang baik-baik. Jika hamba ingin karakter pria yang hamba sebutkan di atas berarti hamba harus jadi yang seperti itu. Tapi hamba belum mampu. Hamba butuh hambaMu yang lain dapat hamba mnjadi seperti itu.



Tolonglah hamba Ya Allah.




Catatan hati seorang Hamba