Dan Rasanya ingin Meledak Kan DIRI

Ibarat bertepuk sebelah tangan, seperti itulah kira-kira. Berputar-putar gak jelas tanpa hasil. Minggu ini saya ingin menyelesaikan berkas-berkas persyaratan yang diminta untuk registrasi beasiswa. Berkas-berkas yang harus saya persiapkan salah satunya adalah fotokopi ijazah yang sudah di legalisir (dan Alhamdullah, saya sudah mendapatkan legesannya senin lalu, Berhubung minggu depan saya sudah mulai stase di penyakit dalam dengan kondisi jam terbang membabu yang tinggi sehingga ada satu persyaratan ekstra yang harus saya urus sebelum saya menginjakkan kaki ke dalam kehidupan "pathetic" tersebut, yaitu terjemahan ijazah dan transkrip bahasa inggris. Sebenarnya terjemahan ijazah itu adalah salah satu persyaratan yang harus dipenuhi jika saya sudah lulus seleksi administrasi (yakni jika dipanggil utnuk interview baru berkas tersebut diminta) . Mempersiapkan persyaratan untuk sesuatu yang belum pasti sudah menjadi kebiasaan saya. Walaupun mungkin saya bisa jadi gagal (tak sampai interview) namun minimal saya sudah sedia payung sebelum hujan. toh ga ada ruginya diurus, tahun depan bisa coba lagi dan tak perlu ngurus lagi. Karena mengurus persoalan administratif adalah hal yang ribet. Saya paling benci! oleh sebab itu sekalian saja ngurus semua supaya nanti tidak perlu ngurus lagi. Motto saya adalah sedia payung sebelum hujan, bukan disitu hujan disitu pula nyarik payung, basahlah nanti..!
    Dua minggu belakangan ini seharusnya saya, tetapi liburan saya terengut karena saya harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya supaya cepat lulus. Akhirnya masuklah saya ke THT untuk orientasi. Saya kurang 6 pasien lagi, jadi jatah libur 2 minggu saya (jatah libur terakhir untuk koass dan setelah itu gak ada libur2 lagi :( hiks) saya korbankan demi mengejar ilmu dan guru sejati (pasien). Alhamdullilah kemarin pasien saya lengkap, berkas saya kumpul dan nilai saya keluar. Alhamdullillah saya lulus walaupun pas-pasan (2,5) cukuplah. :-) (Hal ini menjaga mood saya tetap baik, hingga hal menjengkelkan tersebut terjadi.) Taraaaaaaa.............

Jam 2 siang, matahari terik. Berbekal motor pinjaman (Sailormoon) saya melaju menuju kampus dengan hidung kempas-kempis. Senyuman dan cengiran tak berhenti menghiasi bibir. Hati berteriak-teriak bahagia "yes, hari ini semuanya bakal beres, bisa tenang waktu masuk PD".. Sesekali mata melirik ke dalam tas Dagadu putih yang diapit oleh lengan kiri, bagian tas yang terbuka memperlihatkan map hijau yang terletak rapi di dalamnya. Sebelumnya dirumah di dalam map tersebut sudah saya masukkan hal-hal yang saya anggap penting untuk persyaratan permohonan tanda tangan pada lembar ijazah dan transkrip terjemahan. Ijazah dan transkrip asli, lembaran foto kopi masing-masing rangkap satu, terjemahan ijazah dan transrip serta dengan cekatan tak lupa saya tempelkan foto pada kolom kotak Holder photograph , setelah poto tertempel dengan rapi saya merasa diri saya luar biasa karena bisa mempersiapkan sesuatu tanpa ada clue. Karena pasti akan ribet kalau tiba-tiba disuruh tempel poto disana. Bermodalkan dari rasa bangga karena merasa semua yang dibutuhkan telah tersedia di dalam tas , saya pun melangkah mantap menuju ke SBAK. Saya pun di sambut ramah oleh petugas di SBAK.
" Kak persyaratan untuk tanda tangan hasil terjemahan ijazah bahasa inggris apa kak? sembari bertanya tangan saya bergerak gesit mengeluarkan map hijau, terbersit rasa "ah pasti udah lengkap lah persyaratan saya, tanpa disebutkan lagi saya pun sudah tahu, sudah lengkap" bisik kata hati saya saat itu.
malangnya jawaban kakak petugas saat itu membuat saya beku di tempat.
" ijazah dan trasnkrip asli serta fotokopian leges ijazah.."
"WHAT" pekik hati saya saat itu
"saya gak bawa legesnya kak"  sambil menghela napas dan tertunduk lemas
kakak itu pun berkata " besok aja bawa lagi dek" yang di telinga saya terdengar " anda kurang beruntung coba lagi.." -____________-" . Kakak petugas tersebut pun tersenyum menguatkan , namun di mata saya terlihat seperti senyum kemenangan. I am the loser. wuaaa.. padahal tadi sudah bangga bangganya.
Dalam suasana mencekam, saya sempat melirik jam. Jam 2.15. masih ada waktu untuk pulang dan membawa persyaratan yang diminta.
" ah sebentar kak, saya pulang saja, saya ambil dulu, nanti saya balik lagi.. " bergegas saya keluar, menghampiri SAILORMOON dan tancap gas  menuju rumah di tengah teriknya matahari siang. Saat itu otakku kembali berteriak . Satu sama . Afri VS kakak petugas SBAK.

Untuk kedua kalinya saya memarkirkan motor tepat di dekat pintu belakang SBAK. Sedikit berlari menaiki anak tangga dan tibalah saya di hadapan kakak petugas untuk kedua kalinya sambil menyodorkan map yang berisi persyaratan. "kali ini, pasti gue ga salah lagi" pekik saya dalam hati. Kakak petugas tersebut menerima map di tengan saya . "itu udah lengkap kak, kata saya yakin. Dengan hati-hati, kedua kakak petugas tersebut memeriksa berkas-berkas saya. Beberapa menit kemudian terdengar salah satu dari mereka tertawa. Hati saya nelangsa "Mampus apa lagi ini..:(( 

" dek, disini ga usah ditempel poto.." ujar kakak petugas tersebut cekikikan
"WHAT? jeritku lagi di dalam hati. padahal di rumah saya yakin seyakin yakin nya sudah melakukan hal yang luar biasa karena punya inisiatif menempelkan foto tanpa aba-aba, ternyata itu adalah hal yang sia-sia. Ah, merasa bodoh jadinya.
" jadi gimana ini kak?"
"ya di buka donk potonya.." ujar kaka petugas 1
"ga mungkin di buka, rusaklah, mana mungkin di tanda tangan sudah bercela gitu , nampak bekas lemnya. print ulang aja dek.."
"WHAT " jerit hati saya yang ketiga
"saya tidak punya softnya,karena yang menerjemahkan ijazah saya adalah petugas di pusat bahasa Unsyiah dan mereka tidak memberikan soft. Huft harus ketik ulang dan ga terkejar hari ini kayaknya.." ucap saya lagi dalam hati
" iya dek print ulang aja, lagian ini juga salah, transkripnya, jarak spasi nya ini kepanjangan, seharusnya segini.." celutuk kakak petugas sambil menunjuk ke lembar transkrip saya yang salah, yang spasi terlalu lebar sebesar jidat Lindsay Lohan.
" Azab deh" rintih hati saya lagi
" trus nama dekan seharusnya pakek (K) ini K nya kemana kok hilang.." celutuk kakak petugas itu lagi tanpa ampun.
Saya semakin lesu 
" balik besok atau minggu depan aja ya dek.."

Kali ini saya tak bisa menjawab apapun lagi dan menerima kekalahan dan keapesan yang terjadi. Kalah telah 4-1

ditemani sailormoon, saya menerjang teriknya matahari siang . Pulang menuju rumah. Tanpa hasil. Minggu depan, siapa yang akan membawakan ijazah terjemahan saya untuk di legalisir dan di tanda tangan? Dan detik-detik menuju penyakit dalam terasa begitu menyiksa. Dan disinilah saya, berdiri di depan Laptop. Bersiap-siap mengetik ulang terjemahan ijazah yang ditolak siang tadi..



Afree

13/02/2014

Apa ada hubungan dengan angka 13?





Komentar

  1. Thursday the 13th? That's a myth Sis (and we should not believe in that) :)
    Maybe yesterday wasn't your day. Just keep doing your best and you'll find a way.

    Ganbatte! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks a lot for your suppor. btw , do u know reza akbar for sure? :O

      Hapus
    2. You're very welcome.
      Hmm... I guess I do. :)

      Hapus
    3. i ve told him, and he said he know u too. nice to knw u, i ve read ur blog too, and u r post are awesome. :-)

      Hapus
    4. Nice to know you too... and thanks for dropping by my blog ^_^
      Ah, I was wondering why you asked me that question all of a sudden :)

      Hapus
    5. nothing personal abt the question, i visited ur blog, and i saw his comment appeared in one of ur post. And i guess u know each other, since he has few girlfriend :o that suprise me,ahahah

      Hapus
    6. Oh, does he? (Why do I sound like a gossiping girl here? :D)
      Well then, good luck with your PD, and pass my regard to Reza if you meet him, hahaha

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM