Menggambar Langit dengan caraku

Hari ini, aku  melukis langit dengan tinta hitam dan pensil grafit.
langit itu warna biru katamu. kau pun sodorkan  cat berwarna biru
aku ingin melukis langit dengan caraku, ku tepis pelan jemarimu beserta cat dalam genggaman itu
"tapi.."  matamu mengerjap, dahimu berkerut tak mengerti maksudku
"langit itu berwarna biru.." gerutumu lagi
aku tersenyum biarkan kau mendengus dan larut dalam warna langit yang kau tahu
aku tahu kau hidup dan terlahir untuk melihat
bahwa warna langit itu biru
namun tidak bagiku
warna langit masih misteri
paling tidak, biru itu adalah warna tipuan yang terlihat oleh pasang matamu
dan miliaran mata lainnya
menurutku , langit itu tak punya warna
jadi aku bebas mewarnainya
dengan cara apa saja

Bila pagi dan siang hari ia menjadi biru
bila senja jadi jingga
saat malam jadi kelam kemudian kelabu
biarlah aku warnai gambarku dengan tinta hitam saja
supaya aku larut
supaya aku tidak tertipu
oleh indahnya langit biru


"biarlah hitam saja.!!!." rengekku melihat wajahmu yang mulai kusut
"aku lelah , aku ingin istirahat"
"aku butuh langit malam"

sini peluk aku
istirahat disini
di sampingku
biar langit malam selimuti kita
dalam kesunyian

Kau pun tersenyum
meringkuk disampingku
kita berpelukan dalam bisu
kau benar, langit biru tak setenang dulu
sekarang bising dan penuh lika liku
biarlah hitam saja saat ini
agar aku bisa bermalam disampingmu

"apa kau perlu ku gambarkan kerlipan bintang untuk penerang.."
kau menggeleng
"tidak, hapus saja kerlip itu"
kenapa? tanyaku gusar
Kau menarik nafas dan berbisik pelan
"karena aku sudah punya satu bintang, dan bintang itu sudah cukup untuk terangi langit kelam"
kepalaku menoleh kiri dan kanan
"mana?" tanyaku
kau gerakkan lenganmu
telunjukmu menyentuh hidungku
"kamu,,, "
"kamu bintangku... bersinarlah bersamaku.."
"tak perlu jadi matahari saat ini, matahari akan merubah langit menjadi biru.."
"cukup jadi bintang saja.."
aku terbahak
" tapi matahari adalah bintang.."
keningmu kembali  berkerut
"dua bintang yang menjadi unsur yang berbeda karena jarak dan waktu" bisikmu
Aku terdiam, meresapi makna yang kau utarakan
Kau pun memelukku dan kita tertidur dalam nuansa langit malam



afree
room
11 nov 2013