Jiwa Pemalas, Enyahlah!!!!!

Jiwa pemalas, berkali-kali mengulang hal yang sama. Berbuah janji palsu dalam tekad abu-abu. Berkata dalam bisikan kecil yang dibuat begitu sangat meyakinkan " Esok pasti akan lebih baik.." Tak lebih hanyalah secuil kelakar kosong yang minim fakta.
Pembuktian dalam tekad ujung-ujungnya hanyalah akan menjadi sebuah janji palsu belaka. Lucunya lagi, dengan karakter yang hampir bertahun-tahun mendarah daging menjadi pola keseharian itu, si individu berani mengomentari para politisi yang duduk di kursi dewan perwakilan. berseloroh dan mencemooh mereka atas janji-janji palsu yang tak pernah terealisasikan. Padahal  dia (karakter pemalas) sama saja dengan pejabat-pejabat masa kini. ASAL JANJI saja. Janji ini janji itu. Hasil nihil, NOL. Pembangunan begini begini saja, Perekonomian semakin merosot. Bukan tidak mungkin sifat merugikan seperti itu diawali oleh kebiasaan malas yang mendarah daging. Wong, janji pada diri sendiri saja untuk menjadi lebih baik demi masa depan yang cerah kerap diabaikan dan diingkari, apalagi janji terhadap orang lain. Sudah pasti akan lebih mudah untuk diingkari.

*renungan ditulis penulis untuk dirinya sendiri , yang selalu larut dalam kemalasan waktu demi waktu, atas sistem belajar yang tidak teratur dan menentu. Terhenyak dan tersentak saat ujian di depan mata, Saat itu pula Sistem kebut semalam yang ia janjikan tak akan ia ulangi ke depannya terus terulang dan terulang, entah kapan dia bisa mengakiri semua ini dan menjadi lebih disiplin dalam belajar, membaca apa yang harus dia baca, memahami apa yang harus dia pahami, melalui proses dengan disiplin dan keiklasan hati, Bukan karena keterpaksaan. Bukan untuk orangtua tapi untuk dirinya sendiri dan masa depannya. Semoga saja penulis bisa menghadapi karakter malasnya dan suka boros waktu dengan bijak. Amin.

Komentar

  1. tapi gmn jika saiia bilang gini.. sebenernya default factory setting tiap orang itu uda built in.. terpatri dalam diri kita masing2.. kecerdasan, sukses, kaya, bahagia sampai cinta.. semua.. semua.. sebundelan uda di kasii sama Dia.. bahkan saking sederhananya konsep ini, untuk mengaktifkannya pun sebenernya kita gag perlu ngelauin apa2.. jika itu berupa tombol 'start' layaknya komputer, kita uda berada di atas tombol tersebut..

    yang saiia mo bilang.. bahwa suksesi pengejaran mati2an kesuksesan, kebahagiaan, cinta dan hal2 yg saiia singgung tadi.. hanya akan membawa kita pada kehampaan.. karena mencari 'outside in' dan bukannya 'inside out'.. kerja keras banting tulang.. mengejar kesuksesan.. dsb..

    bukannya malah menjauhkan kita dari tujuan kita yang sebenarnya??!?! mengapa? karena itu semua sudah ada di dalam diri kita ;(

    oleh karenanyalah.. ini memang beda2 tipis dengan 'malas'.. berarti kan tinggal gmn sudut pandangnya ajja.. malas itu lah yg di sebut sukses!

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi sebenarnya kita adalah apa yang kita usahakan :).. bukankah dunia ini paralel? memang sudah ditentukan namun ada hal-hal tertentu yang bisa merubah tersebut, namun tak jauh melenceng dari hal yang ditentukan :).contoh, misal saya ditakdirkan menjadi dokter, namun apabila sajya malas belajar mana mungkin bisa jadi dokter.meski semua masa depan itu masih misteri, namun usaha dan doa sangat menentukan :-)

      Hapus
  2. saiia setuju kalu 'kita adalah apa yang kita usahakan'.. justru karena itulah.. :p
    mksd saiia.. agar kitanya gag makin grasa grusu nyari di luar..
    dapet sii dapet.. tapi hampa.. tambahan lagi, bahwa kita bukannya diam karena saking sederhananya (yg saiia bilang), tapi 'sadari'.. sadari bahwa kita besar, berkemampuan, cerdas, sukses bahkan bahagia

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, kalau itu saya sependapat :-) bung... ah, salam kenal :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM