Kau dan Dia





Kau dan dia, sebenarnya adalah sahabat yang baik. Kau dan dia mungkin selalu ada jika aku butuh. Kau dan dia terima aku apa adanya. Kau dan dia aku yakini menyayangiku. Kekurangannya hanya satu. Kau dan dia belum mengerti aku. Kau dan dia belum pahami aku seutuhnya. Kau dan dia terlalu sinis pada pahamku. Kau dan dia duluan menjatuhkan aku karena sikapku. Aku butuh bimbingan kau dan dia bukan amarah. 

Aku juga ingin berubah. Tapi konflik ini kian berakhir parah. Bukan salah kau dan dia. Aku sadari kesalahan ini lebih dominan terhadapku. Aku butuh perhatian. Aku sedang dalam masa krisis percaya diri. Aku butuh dukungan. Sekarang aku memutuskan pergi, tapi kau dan dia salah paham dan semakin membenci. Kau dan dia juga perlu ada di posisiku. Aku sesak akan keadaan ini. Sudahlah, aku sadar ini mutlak salahku. Sudahlah jangan katakan sepatah kata lagi. Aku akan hadapi ini. 

Aku akan menanggung resiko atas perbuatanku sendiri. Silahkan membenciku, silahkan terus simpan rasa sakit hati terhadapku. Aku tidak peduli. Tuhanlah yang mengerti bahwa aku benar-benar menyesal dan introspeksi diri. Pertanyaanku apakah kalian sudah intropeksi atas apa yang kau dan dia tuduhkan terhadapku. Aku lakon jahat dalam duniaku sendiri. Mungkin aku terbawa emosi karena pikiranku yang tidak penting. Benar, kata istilah, kebahagiaanmu adalah pikiranmu sendiri. Seandainya aku mampu mengontrol pikiranku dan kata-kataku semua pasti akan lebih baik.

Aku berubah demi prioritas hidup semampuku. Kau dan dia yang menjadi bagian tersendiri dalam kisah hidupku tak akan ku kecewakan lagi. Ingatlah aku akan hidup dengan cara baru. Cara yang kau dan dia sama sekali tak akan pernah duga. Di saat itu mungkin kau dan dia akan merindukan aku yang dulu. Namun, aku adalah aku. Masa depan tetap berjalan sesuai pilihanku. Kau dan dia adalah bagian dari hidupku tapi aku tak ingin menjadikan hidupku hanya ada  kau dan dia. Begitu pun kau dan dia pasti punya jalan tersendiri dan kisah sendiri. Baiklah, mari mulai saat ini kita lakonkan peran kita masing-masing. Kita ambil bagian-bagian kita tanpa merenggut hak-hak bagian-bagian yang lain.

 Aku tak akan pernah marah-marah dan blak blakan lagi. Aku sudah tidak peduli lagi. Aku janji. Kau dan dia akan ku suguhkan dengan aku yang baru, aku yang benar-benar berbeda. Aku yang tidak dewasa akan lenyap. Tunggu saja. Tapi, aku juga butuh kau dan dia bersikap sama. DEWASA. Aku butuh senyum tulus. Penerimaan hakikatku yang punya banyak cabang. Berteman sana sini bukan hanya dengan kau dan dia. Ketergantunganku akan perhatian kau dan dia Cuma akan buat masalah saja. Seperti permasalahan kita saat ini bukan? Aku cuma anggap si dia begitu cuek.Aku ingin dia melihat aku sedikit saja. Dengan begitu aku bisa lebih melihatnya. Sederhana bukan. Tapi, Aku salah penyampaian. Kata-kataku menohok, Hingga dia terluka dalam. Kau pun hadir dan kuharap meleraikan tetapi semakin menjadikan kondisi rumit tak terelakkan. Aku merasa condong disalahkan.  tetapi sudahlah, aku tak bahas lagi. Lebih bai tak peduli dan bersikap masa bodoh. Benarkan pendapatku? Mari hidup dengan cara kita tetapi dengan gaya sederhana, menghargai keputusan yang aku punya. Aku pun akan menghargai kau dan dia dengan cara yang sama. 

Komentar

  1. Ah betapa rumitnya sebab dan akibat kau dan dia, entahlah, sementara aku disini disibukkan dengan kalimat - kalimat seperti penegasan atau pemaparan kondisi pertentangan antara kau dan dia ...

    Ya sudahlah kau dan dia akan berdamai seiring perubahan waktu, salam kenal :D

    BalasHapus
  2. saling bertentangan tetapi pada hakikatnya hati yang terdalam saling menyayangi.. pertentangan terkadang tidak penting namun emosi atau konflik memeang kerap muncul dikarenakan perbedaan paham dan emosional...

    terima kasih sudah berkunjung ke blog saya terima kasiih :-)

    BalasHapus
  3. namanya curcol, tujuannya yaa.. cari plong.
    senyaman penulisnya sja ya fri. hhehheh...

    ini dah mampir. salam kenal yahh.. :P

    BalasHapus
  4. hahhaa.iya tepat sekali.. :D makasiihh ya sudaaah perkunjungg :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Sih Clinical Skill (KKJ) Itu?

Pengalaman Mengirim Barang Dengan Menggunakan jasa Dakota Cargo

PENGURUSAN SERKOM DAN STR UNTUK DOKTER UMUM