Cerita tentang Tiga bintang yang berotasi bersamaku...
Sudah lama sekali saya ingin menuliskan hal ini. Sebenarnya , ingin ditunda sampai hari kelulusan. Hari dimana segala kekurangan dalam kebersamaan akan menjadi sebuah kelakar yang penuh kenangan. Tidak untuk menyakiti perasaan melainkan sebagai unek-unek tanda persahabatan. Hari ini, seharusnya saya mulai sibuk menghapal segala hal mengenai mata, menghapal gambar-gambar yang mungkin bakal ditampilkan saat ujian atau melahap habis buku oftalmologi umum. Entahlah, saya tidak mood . Saat ini saya hanya ingin menulis. Menulis apa yang mengganjal di hati, apa yang terekam di memori, menulis haru biru yang telah terlewatkan. Saya rasa sepuluh bulan adalah waktu yang cukup lama untuk saling memahami karakter masing-masing. Tidak butuh waktu yang terlalu panjang untuk menyayangi dan mengerti mereka. Ini adalah curahan hati seorang dokter muda dalam menjalani perkoasan yang rumit. Dunia yang menjadikan stamina sebagai tumbal, energi sebagai...